Monday, February 11, 2019

8 Destinasi Menarik di Malang dan Bali

1. YAYASAN SABILILLAH MALANG


Yayasan LPI Sabilillah Malang yang mempunyai Visi ”Terwujudnya Lembaga Pendidikan Islam unggulan dan rujukan dalam pembentukan karakter keislaman, kebangsaan dan kecendikiaan siswa bertaraf internasional. Dan dengan 4 Misi yaitu salah satunya adalah dengan mengembangkan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar menengah unggulan dalam rangka membentuk karakter keislaman, kebangsaan serta kecendikiaan siswa bertaraf internasional”
LPI Sabilillah Malang ini mempunyai 7 keunggulan yang diterapkan di masing-masing sekolah yang diselenggrakannya yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam. Keunggulan yang dimiliki yaitu :
1. Sistem Fullday School Berbasis Pendidikan karakter
TK Islam Sabilillah Malang diselenggarakan dengan sistem semi fullday preschool, sedangkan SD dan SMP Islam Sabilillah Malang dengan sistem fullday school. Dengan sistem fullday school (sekolah sehari), siswa tidak hanya mengikuti pembelajaran yang baik melainkan mendapatkan lingkungan sosial terdidik sehari dalam rangka pembentukan karakter secara penuh.
2. Mengadopsi Pembelajaran Negara maju
Pembelajaran di TK, SD, dan SMP Islam Sabilillah Malang mengadopsi pembelajaran di negara-negara maju, seperti Finlandia, Singapore, Australia, Amerika, Inggris, dan Turki, yaitu menggunakan pendekatan yang menyenangkan, tematik integratif, kontekstual (membumi), berbasis saintifik, menggunakan perangkat teknologi informasi.
3. Everyday With Al-Qur’an
Di TK, SD, SMP Islam Sabilillah Malang diajarkan membaca Al Qur'an setiap hari, dengan menggunakan metode yang dikembangkan sendiri, yaitu "Sabilillah bil Qalam". Pembelajaran Al Qur'an dirancang dan diselenggarakan secara profesional oleh guru-guru yang memiliki kompetensi khusus dalam pembelajaran Al Qur'an.
4. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam lebih ditekankan pada proses habituasi atau pembiasaan amalan-amalan ibadah, antara lain: Penanaman Aqidah Pagi (PAP), Dhuha Morning (DM) yang diakhiri do'a mulai belajar, shalat dhuhur berjamaah yg diakhiri dengan membaca asma'ul husna, shalat ashar berjamaah yg diakhiri dengan do'a pulang bersama, shalat Jum'at dan kajian keputrian, dan masih banyak lagi.
5. Program We Can Speak
Program pembelajaran bahasa, terutama Bahasa Arab dan Bahasa Inggris ditekankan pada pembelajaran percakapan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lulusan SD dan SMP Islam Sabilillah Malang cakap dalam berbahasa Arab dan berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
6. Ekstrakulikuler
Terdapat banyak pembelajaran ekstrakurikuler yang diselenggarakan, terdiri dari pembelajaran ekstrakurikuler wajib dan pembelajaran esktrakurikuler pilihan. Pembelajaran ekstrakurikuler wajib meliputi pramuka dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Sedangkan pembelajaran ekstrakurikuler pilihan terdiri dari pembelajaran ekstrakurikuler olah raga dan seni budaya.
7. Gerakan Sekolah Bersih atau Green School
Untuk membiasakan budaya bersih, setiap 2 minggu sekali, pada hari Sabtu dilaksanakan Gerakan Sabtu Bersih (GSB). Kegiatan ini diikuti oleh semua siswa dan guru-guru.
Yayasan Sabilillah Malang ini pun mempunyai program radio yang bernama SISMA.fm yang merupakan singkatan dari SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School. Sesuai dengan namanya, penyiar radio ini di peruntukan bagi siswa-siswi SMA Islam Sabilillah Malang yang mengikuti program Boarding School yang tentunya untuk menjadi penyiar SISMA.fm harus mengikuti seleksi terlebih dahulu.
Konten isi yang dibawakan pada penyiaran SISMA.fm ini berisi pemberitaan seputar Pendidikan Islam, dari mulai materi-materi keislaman yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari. Dan tak jarang SISMA.fm menghadirkan pakar Islam atau guru-guru Mereka. Sealin itu, adanya radio ini dapat membnatu memberikan informasi kepada para orangtua siswa-siswi Sabilillah malang, seperti hari ini menggunakan seragam apa, membawa kelengkapan belajar apa, dan masih banyak lagi.
SISMA.fm ini hanya diperuntukan bagi yayasan LPI Sabilillah Malang saja, dan hanya memiliki radius sejauh 30 KM. Dan uniknya, setiap mobil antar-jemput LPI Sabilillah Malang diwajibkan memutar Radio SISMA.fm setiap bertugas. Jika sampai ketahuan ada yang tidak memutar radio SISMA.fm, supir mobil antar-jemput tersebut akan dikenakan sanksi yang telah disepakati di awal.


2. WARUNG MAKAN MBOK SRI MALANG

Warung Makan Mbok Sri terletak di kota Batu, Malang tepatnya di Jl. Ir. Soekarno No. 7. Warung makan ini memiliki berbagai macam menu Indonesia khususnya menu masakan khas Pulau Jawa.  Selain itu, warung makan ini juga menawarkan panorama keindahan alam kota Batu yang berada tepat di belakang warung makan ini. Fasilitas yang dimiliki oleh warung makan ini juga cukup lengkap mulai dari toilet, musholla, spot wi-fi yang berada dilantai bawah. Makanan yang enak, Pelayanan yang baik, tempat yang bersih serta banyak memiliki spot swafoto yang menarik membuat warung makan ini patut untuk dikunjungi ketika berwisata ke kota Batu, Malang.

3. MAKAM WALIPITU, BALI

Penyebaran Islam tidak akan pernah diakui bahkan terlihat oleh para penduduk Pulau Bali ketika memang para waliyullah yang senantiasa berjuang dalam sanubari dakwah memperkenalkan agama Islam di tengah masyarakat yang sedang fokus menyembah patung tanda peribadatan suci umat hindu pada saat itu.
Kondisi Makam Walipitu yang menjadi corak titik agung kunjungan para wisatawan untuk datang menghampiri makam para wali Allah yang sangat dihormati nan agung dalam usahanya menyebarkan agama rahmatan lil 'alamin ini di abad sekitar 16.
Perjuangan-perjuangan itu yang dirasakan betapa indahnya ketika menginjakkan kaki di suasana Makam Walipitu, dalam renungan kita berfikir jika Pulau Bali adalah tatanan minoritas untuk para penduduk Islam disana. Tetapi, suhu yang hidup untuk akhirnya merasakan betapa luarbiasanya atmosfer makam yang memanggil jika hubungan para Wali Allah sangatlah dekat kepada para kaum muslimin yang mengunjungi ziarah disana.

4. DESA PANGLIPURAN BANGLI, BALI

Desa Penglipuran Bangli merupakan sebuah wilayah pedesaan yang menjadi ikon desa wisata di Bali, tempat ini memang menjadi salah satu tujuan wisatawan domestik dan asing. Selain akses menuju tempat wisata ini terbilang cukup mudah karena tempatnya yang berada pada jalur utama Bangli dan Kintamani, sekitar 45km dari Denpasar, tepatnya Kel. Kubu, Kecamatan Bangli. Desa penglipuran di Bangli ini memang merupakan kawasan wisata yang sangat tepat, karena memiliki budaya dan tradisi yang unik dan didukung oleh suasana yang asri, nyaman, dan sejuk karena tempat ini bearada pada dataran tinngi, di ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Namanya memang tepat sekali desa 'Penglipuran' artinya penghibur, yang cocok untuk tempat relaksasi dan beristirahat, konon pada jaman kerajaan raja-raja sengaja untuk datang ke sini untuk berlibur dan  beristirahat karena suasanya tenang dan damai. Nama desa Penglipuran berasal dari Pengeling Pura yang artinya tempat suci untuk mengingat para leluhur. Mata pencaharian penduduk setempat adalah bertani, pada pagi hari mereka beraktifitas di lahan pertanian dan  sore hari mereka duduk depan rumah berinteraksi dengan penduduk lainnya, sehingga hubungan sosial antar warga terjaga dengan baik.
Di desa Penglipuran Bali ini juga merupakan salah satu rumah tradisional Bali asli yang masih bisa ditemukan sampai sekarang ini, tertata dan terpelihara dengan sangat baik. Ditengah modernisasi laju ilmu dan teknologi yang begitu pesat warga di desa Penglipuran Bangli masih bisa menjaga tatanan warisan budaya dari leluhur mereka. Rumah-rumah mereka dibuat persis sama antara satu dengan yang lainnya, bahan yang sama, seperti tembok,  atau penyengker dari tanah dan juga atap dari bambu.
Di desa ini pun hampir semua warga berjualan oleh-oleh khas Bali yang dijual dengan harga yang cukup terjangkau dibandingkan di tempat wisata bali lainnya. Dan untuk memasuki kawasan wisata ini cukup dengan membeli tiket Rp 7.500 bagi warga domestik, kita sudah bisa memasuki areal rumah adat ini dan Rp 50.000 untuk WNA. Dan objek wisata yang menghadirkan sebuah tradisi dan budaya yang tetap lestari sampai sekarang ini, patut menjadi agenda dalam tour anda selanjutnya.
5. TARI KECAK SHADEWA, BALI

Tarian kecak merupakan tarian khas Pulau Bali ini menjadi salah satu adat tradisional Bali yang sampai sekarang masih dilestarikan, bahkan tarian ini dikenal hingga ke mancanegara dengan banyaknya turis asing yang melihat atraksi tarian ini. Tari kecak biasa disebut dengan Tari Cak atau Tari Api merupakan salah satu tarian pertunjukkan massal yang diiringi oleh suara Cak Cak yang di bunyikan melalui mulut dengan ketukan 3, 5 dan 7 secara bersamaan dan di mainkan oleh 50-70 orang laki-laki dengan membentuk suatu lingkaran yang ditenghnya terdapat suatu patung dan para penari yang memainkan tarian sesuai lakonnya.
Selain sebagai media upacara, tarian ini juga digunakan sebagai ciri khas dan kebudayaan masyarakat Pulau Bali Selain digunakan sebagai daya tarik para wisatawan terutama dari mancanegara, tarian ini juga menjadi suatu hiburan tertentu bagi para wisatawan. Dari mulai awal tarian hingga akhir menyiratkan sebuah cerita yang diambil dari tokoh pewayangan. Cerita pewayangan yang diangkat dalam sebuah gerakan tari Kecak ini juga merupakan salah satu usaha untuk melestarikan kebudayaan masyarakat Hindu yakni khususnya dalam sebuah cerita Ramayana yang menjadi salah satu sejarah masyarakat Bali.
Untuk gerakan tariannya, tari Kecak dibagi menjadi  4 bagian adegan. Adegan yang pertama yaitu mengisahkan saat Shinta diculik oleh Rahwana saat Rama sedang berburu di hutan. Untuk adegan yang kedua yaitu mengkisahkan seekor burung garuda yang berusaha menolong Shinta namun gagal karena sayapnya yang putus ditembak oleh Rahwana.
Adegan yang ketiga yaitu mengkisahkan Rama dan Laksmana yang tersesat di hutan dan meminta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta dari Rahwana. Dan adegan yang terakhir yaitu Hanoman yang membakar kerajaan Alengka Pura dan memberitahu Shinta untuk tetap tenang menunggu pertolongan dari Rama.  Secara keseluruhan tarian adegan tersebut mengisahkan tentang kisah Ramayana. Yang berkisah tentang Dewi Shinta yang diculik oleh Rahwana. Dan Rama akan berusaha menyelamatkan Shinta melalui Hanoman.

6. PANTAI PANDAWA, BALI

Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia. Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti.
Pantai Pandawa berlokasi di desa Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali berjarak sekitar 18km dari bandara International Ngurah Rai Bali. Pantai ini merupakan tujuan wisata yang mulai populer untuk dikunjungi. Pantai Pandawa Bali memiliki panorama alami dengan lingkungan sekitar dengan bukit bukit kapur, pasir putih disepanjang pantai serta air pantai yang jernih. Keindahan pemandangan pantai akan mulai terlihat dikejauhan ketika mulai memasuki pantai dengan melewati jalan menurun dan berkelok.  Di sini pengunjung juga dapat melakukan beragam aktivitas wisata yang menarik, antara lain:
1. Berenang dan Menikmati Keindahan Pantai dengan Leluasa. Keindahannya tidak perlu diragukan lagi. Air lautnya yang jernih, pasir putihnya yang bersih, dan ombaknya yang relatif tenang menjadikan tempat ini cukup aman untuk aktivitas berenang di tepi laut. Menariknya lagi, pantai ini tergolong sepi dan belum begitu disesaki pengunjung sehingga Anda dapat berenang sepuasnya dengan lebih leluasa.
2. Berfoto dengan Latar Patung Lima Ksatria Pandawa . Lokasinya yang terletak di balik tebing kokoh membuat panorama alam di Pantai ini terlihat sangat eksotis. Selain wisata alam, pihak pengelola juga memasukkan unsur budaya di pantai ini dengan meletakkan lima buah patung Ksatria Pandawa di antara dinding-dinding tebing. Anda bisa berfoto atau selfie dengan latar patung Ksatria Pandawa seperti Arjuna, Bima, Yudistira, Nakula, dan Sadewa. Kelima patung Ksatria Pandawa dipercaya sebagai “penjaga” pantai yang akan melindungi daerah sekitarnya dari petaka. Patung tersebut diukir dengan indah oleh para seniman pemahat asli Bali. Masih di lokasi yang sama, juga terdapat patung Dewi Kunti yang merupakan ibu dari kelima Ksatria Pandawa. Semua patung itu dibangun setinggi 5 meter dan berjejer menghadap ke pantai.
3. Berjemur dan Bersantai di Tepian Pantai.  Pengunjung juga dapat bersantai atau berjemur di tepi pantai. Ada banyak jasa penyewaan kursi lengkap beserta payung lebar dengan harga Rp.  50.000 pe 3 jam  di Pantai Pandawa. Biasanya tersedia di sisi kanan pantai, cobalah menuju ke bagian itu bila ingin menyewanya.
4. Berkeliling Pantai Menggunakan Kano. Tidak hanya berenang, berfoto ataupun bersantai di tepi pantai, Anda juga dapat bermain kano di Pantai Pandawa. Banyak tersedia jasa penyewaan kano di sekitar lokasi pantai. Tarif sewanya pun cukup terjangkau, untuk kano berkapasitas 1 orang, Anda dapat menyewa dengan tarif Rp 25 ribu per jam. Sementara kano berkapasitas 2 orang dapat disewa dengan tarif Rp 50 ribu per jam.


7. TANAH LOT, BALI

Beberapa hal menarik ini bisa kamu temui di tanah lot!
Bali selalu memiliki daya tarik yang membuat orang-orang berdatangan untuk mengunjunginya. Dari destinasinya yang beragam, mulai dari wisata alamnya, religi, budaya, hingga kuliner khasnya. Dengan kota yang sudah mendunia, dikenal wisata lokal maupun asing yang memilih bali sebagai tempat destinasi liburan mereka.
Menariknya dari banyaknya berbagai destinasi yang ada dibali, tanah lot menjadi salah satu objek dari bagiannya. Siapa yang tak kenal dengan tanah lot, wisata alam yang melihatkan pura yang berada di atas batu karang besar menjadi ikon yang dimiliki tanah lot. Dan para wisatawan selalu tertarik dengan tanah lot yang terkesan memiliki magnet dalam pemandangan yang dimilikinya.
Tidak hanya indahnya pemandangan alam yang ditawarkan, namun tanah lot juga membicarakan tempat suci umat agama hindu yang tidak lepas dari nilai-nilqi budaya dan spiritual. Jadi tanah loh bisa menjadi destinasi wisata yang menawarkan hal hal menarik, apa saja kirakira ya? Yukk lihat :
Melihat pulau yang indah dengan karang besar
Mengapa pulau indah dengan karang yang besar, sepesti yang sudah kita singgung di atas bahwa tanah lot merupakan objek wisata yang dikenal dengan ikon pura yang berada pada karang besar. Untuk kalian ya g ingin melihat pura luhur lebih dekat bisa berjalan kakidisaat air sedang surut. Namun ketika air laut sedang pasang tanah lot terlihat seperti pulau yang berada pada tengah lautan dari kejauhan.
Melihat gua air suci
Ada gua air suci yang mengalirkan mata air dari tengah laut. Gua sumber air tawar ini yang disebut Tirta Pabersihan ini kini menjadi air suci yang dikeramatkan. Air suci ini biasa digunakan untuk keperluan umat agam hindu, namum wisatawan juga diperbolehkan untuk meminum air tersebut.
Melihat gua ular suci
Didalam gua terdapat ular sucinyang disebut sebagai penjaga pura, ular ini memiliki kulit belang hitam putih dan berekor putih. Sedikit yang saya pernah tah dsri ular putih ini jika kalia  beruntung melihatnya maka hubungan dengan pasangan atau gebetanmu semakin langgeng. Dan meski berbahaya namun kalian diperbolehkan foto dengan ular tersebut.
Menyaksikan upacara ke agamaan
Tanah lot juga merupakan tempat wisata untuk kamu yang ingin melihat secara la gsung upacara ke agamaan umat hindu. Salah satunya ialah upacara haru jadi pura yang dilaksanakan setiap 210 hari menurut kalender saka atau empat hari setelah hari raya kuningan.
Menikmati waktu sunset yang indah
Lokasi tanah lot juga menarik bagi kita yang menyukai momen sunset, menikmati keindahan alam menjelang sore hari. Cahaya merah keemasan yang memberika panorama indah pada pandangan mata juga membuat daya tarik pssa tanah lot.

8. MUSEUM ANGKUT

Museum angkut adalah museum transportasi yang terletak di kota batu, Jawa Timur. Kawasan ini mempunyai luas sebesar 3,8 hektar, dan memiliki kurang lebih 300 jenis angkutan tradisional hingga modern. Museum ini diresmikan pada tanggal 9 Maret 2014, dan hebatnya museum angkut ini merupakan museum yang memiliki konsep angkutan pertama di Asia Tenggara. Di museum ini banyak sekali koleksi angkutan mulai dari zaman dahulu seperti ontel, Dokar, becak, hingga kendaraan modern yang menggunakan listrik bisa kita lihat disini.
Selain menampilkan berbagai macam kendaraan, museum ini juga menampilkan landmark yang khas sebagai background asal dari kendaraan yang dipamerkan, sehingga pengunjung akan merasakan seperti keliling dunia. Semua itu dibagi berdasarkan beberapa zona yaitu, Zona Hall Utama, Zona Edukasi, Zona Sunda & Batavia, Zona Gangster Town & Broadway Street, Zona Ini Eropa, Zona Las Vegas, Zona Hollywood, Zona Flight Training, dan terakhir Pasar Apung. Museum yang sedang viral di media sosial ini, mengundang berbagai wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke museum ini. Maka jangan heran jika antrian masuknya sangat panjang dan sangat ramai. Biaya masuk ke museum ini pada saat weekday Rp. 60.000 dan weekend RP. 80.000, Dan jika pengunjung membawa kamera akan dikenakan biaya tambahan Rp. 30.000. Jika anda berkunjung ke Jawa Timur, khususnya Kota Batu. Anda harus menyempatkan diri untuk berkunjung ke museum angkut ini, untuk menikmati indahnya berbagai macam kendaraan di seluruh dunia.



Sunday, November 4, 2018

Seminar Sehari yang di selenggarakan oleh AIDA (Aliansi Indonesia DAmai)



Aliansi Indonesia Damai atau yang lebih dikenal dengan AIDA mengadakan sebuah seminar sehari pada Hari Kamis, 1 November 2018. Seminar tersebut diadakan di Universitas Negeri Jakarta, lebih tepatnya di Gedung Ki Hajar Dewantara Lt.9. Acara tersebut berjudul “Beajar dari Rekonsiliasi Korban dan Mantan Pelaku Terorisme”.
Acara seminar ini dilaksanakan pukul 08.00 – 12.00 WIB. Dilaksanakan oleh AIDA bekerja sama dengan BEM Prodi Pendidikan Agama Islam. Di Moderatori oleh Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam yaitu Bapak Dr. Abdul Fadhil, M.A. Keynote Spech nya adalah Bapak Imam B. Prasodjo selaku  Sosiolog Universitas Indonesia.
Narasumber yang diundang pada acara ini adalah Hasibullah Satrawi selaku Direktur AIDA, kemudian ada Dr. Ramdhoni, M.Pd selaku Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNJ, dan narasumber utama nya adalah Bapak Ali Fauzi, Mantan pelaku terorisme, dan Ni Luh Erniati yaitu Keluarga Korban Bom Terorisme di Bali.
Bapak Ali Fauzi sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman sebagai teroris, membagikan ceritanya mengenai kenapa beliau saat itu bisa menjadi teroris, bagaimana hidupnya selama menjadi teroris, dll. Pak Ali pun menceritakan berbagai kejadian saat beliau bagian tubuhnya terkena bom, sampai bagian tubuhnya itu keluar, dan bagaimana beliau melakukan pertolongan pertama untuk dirinya sendiri. Ternyata para teroris itu diajarkan cara cara bermiliter dan juga cara untuk merakit bom.
Hidup yang di alami para teroris pun sangat berat. Tidak ada kedamaian didalam dirinya. sampai akhirnya tertangkap polisi, dari situ Pak Ali mulai sadar akan kesalahannya. Berawal pada saat beliau sakit dan diantarkan oleh polisi untuk berobat dan dirawat oleh polisi tersebut, bermula dari situ Pak Ali pun sadar bahwa masa iya orang yang baik begini adalahj orang yang pantas dimusuhi. Sampai akhirnya Pak Ali dipindah kan ke Indonesia dan dipertemukan oleh orang – orang yang terkena bom. Pak Ali pun semakin sadar akan kesalahan nya dahulu.
Dan dikarenakan beberapa faktor lainnya, akhirnya Pak Ali Fauzi pun bertaubat. Dia sudah tidak menjadi teroris lagi dan bergabung dengan Aliansi Indonesia Damai. Pak Ali pun sekarang sedang melanjutkan kuliah S3 nya. Beliau pun sudah mengakui dirinya cinta NKRI. Dan sekarang beliau sering menjadi pembicara di seminar untuk membagi pengalaman hidupnya.
Kemudian kita akan membahas Narasumber yang merupakan keluarga korban Bom Bali pada tahun 2002. Ibu Ni Luh Erniati merupakan seorang istri yang suaminya meninggal terkena Bom Bali. Kehidupan Ibu Erniati sangat berubah drastis semenjak kejadian tersebut. Dikarenakan Bu erniati hanyalah seorang ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan tidak mempunyai keahlian khusus, dan hanya bergantung dari penghasilan suaminya.
Pada saat kejadian Bom Bali, suami ibu Erniati sedang bekerja, kebetulan tempat bekerja suaminya itulah yang dibom oleh para Teroris. Ibu Erniati pada saat itu masih berharap agar suaminya pulang, ibu Erniati mengharapkan bahwa suaminya pada saat itu bisa berlindung melarikan diri. Sampai berbulan bulan lamanya, DNA sang suami pun ditemukan dan dinyatakan sebagai salah satu korban Bom Bali.
Kesedihan yang dirasakan oleh Ibu Erniati beserta dua anaknya sangat tidak terbendung. Dan Ibu Erniati pun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menguatkan dirinya sendiri. Sampai akhirnya Ibu Erniati membuka usaha jahit bersama dengan para istri – istri yang suami nya meninggal pada saat Bom Bali. Namun, anak kedua Ibu Erniati yang dahulu baru berumur 1,5 tahun pada saat umurnya 9 tahun kembali menanyakan keberadaan ayahnya, hal itu seperti membuka luka lama ibu Ernati. Dan akhirnya anak ibu Ernati baru diberikann pengertian bahwa ayahnya sudah meninggal pada saat kejadian Bom Bali.
Kemudian Ibu Ernati diminta untuk bergabung dengan Aliansi Indonesia Damai. Disitulah Ibu Ni Luh Ernati selaku Korban kejadian Bom Bali, bertemu dengan Bapak Ali Fauzi yaitu Mantan pelaku Terorisme yang juga salah satu penyebab kejadian tersebut. Ibu Ernati pun belajar menerima akan semua kejadian yang telah lalu. Dan tidak bisa menyalahkan bapak Ali Fauzi dikarenakan Ibu Ernati pun mengerti bahwa Pak Ali sudah melalui proses  yang panjang sampai bisa bergabung di Aliansi Indonesia Damai ini.
Saat ini Pak Ali Fauzi dan Ibu Ni Luh Ernati sudah berdamai dengan masa lalunya. Sekarang mereka berdua sudah bisa berteman satu sama lain dan sering menjadi pembicara didalam satu acara. Hikmah dibalik cerita tersebut adalah setiap cobaan pasti akan ada hikmahnya, yaitu hal – hal baik yang akan terjadi setelah kejadian tersebut. Dan janganlah kita menilai orang hanya dari masa lalunya, karena setiap orang pasti akan berubah dan orang tersebut membutuhkan waktu yang sangat panjang dan proses yang cukup panjang dalam merubah hidupnya menjadi lebih baik.

Monday, October 29, 2018

Perjalanan Majelis Ta'lim Banat Ummul Batul


Majelis Ta’llim Banat Ummul Batul, pimpinan ustadzah Aisyah binti Farid bin Syekh Abu Bakar bin Salim. Di dirikan pada minggu ke-tiga bulan Februari 2017 yang bertepatan tanggal 19 Februari 2016. Pada hari itu majelis ta’lim tersebut dibuka dengan pembacaan maulid Adh – dhiya ullami’ dan kajian ilmu yang diberikan oleh Ustadzah Aisyah sendiri, dengan rujukan Kitab Ta’lim Muta’allim.
Majelis tersebut adalah majelis yang ditujukan untuk remaja putri. Tetapi untuk kaum ibu yang ingin hadirpun dipersilahkan. Dan tepat dihari pertama pembukaan majelis tersebut, diadakanlah latihan Hadroh untuk majelis banat ummul batul itu sendiri. Antusias para remaja yang hadir sangat besar,hampir setengah dari jama’ah putri yang hadir lanjut untuk mengikuti latihan hadroh tersebut.
Seiring berjalannya waktu, ustadzah Aisyah meminta untuk didirikannya TPA (Taman Pendidikan Al – Qur’an) Ummul batul yang pengajarnya diambil dari tim hadroh banat ummul batul. Demi mewujudkan keinginan dari guru tercinta, akhirnya didirikanlah TPA Banat Ummul Batul pada tanggal 16 Oktober 2017. Dan pada saat itu guru pertama nya adalah Cholilah, guru TPA sekaligus vokalis di Tim Hadroh banat Ummul Batul.
Antusias warga disekitar sangat besar tentang adanya TPA tersebut. Murid di TPA setiap harinya selalu bertambah dan bertambah, hanya di 3 bulan pertama saja jumlah anak murid disana sampai 50 orang. Dan pada akhirnya Cholilah dibantu oleh rekan dalam tim hadroh banat ummul batul yaitu Nabila. Murid di TPA pun semakin lama semakin banyak, sampai pada saat ini jumlah murid di TPA Banat Ummul Batul kira – kira 150an orang.
Mengenai Tim Hadroh Banat Ummul Batul, yang dinamakan sebuah tim, pasti akan ada pasang surutnya. Akan ada seleksi alam tersendiri disana. Dari banyaknya anggota diawal, lambat laun anggota tim hadroh tersebut semakin berkurang, sampai terbentuklah tim inti yang tersisa pada saat ini.
Dikarenakan anggota tim hadroh masih banyak yang sekolah, kuliah dan bekerja, membuat tim hadroh ini berkembang cukup lama. Karena kesibukan masing masing anggota yang menyebabkan kurangnya latihan dalam tim ini. Dan berkat nama Ustadzah Aisyah sebagai pimpinan majelis dan tim hadroh kami, banyak orang dari luar yang mulai mengundang tim hadroh banat ummul batul untuk mengisi di acara yang mereka adakan.
Ustadzah Aisyah pun dalam satu bulan mengisi kajian ilmu di 32 (tiga puluh dua) majelis rutin yang diakan rutin setiap bulannya. Dikarenakan hal tersebut, tim hadroh banat ummul batul pun turut andil dalam beberapa majelis yang di isi oleh Ustadzah Aisyah BSA.
Pengenalan awal mengenai Majelis Ta’lim Banat Ummul Batul, TPA Ummul Batul, Tim Hadroh Banat Ummul Batul, maupun tentang Ustadzah Aisyah BSA mungkin saat ini saya sudahi sampai disini. Dilain waktu saya akan lebih menjelaskan lebih detail mengenai ke-empat topik tersebut.

Wednesday, October 3, 2018

Diskusi Ilmiah MAHYA – UNJ, Moderasi Islam dalam Thariqah Alawiyah



Jakarta, Selasa 2 Oktobebr 2018  -  Majelis hikmah alawiyah bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Negeri Jakarta, menyelenggarakan sebuah acara Diskusi Ilmiah yang mengangkat tema “Moderasi Islam dalam Thariqah Alawiyah”. Acara terebut diselenggarakan di Gedung Ki Hajar Dewantara – lantai 9 Universitas Negeri Jakarta, dilaksanakan pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.00.

Acara Diskusi Ilmiah ini dibuka pada Pukul 10.00 oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial sebagai Master of Ceremony. Kemudian pukul 10.04 dilaksanakan pelantunan lagu Indonesia Raya, yang di nyanyikan oleh semua orang yang berada di sana, pembacaan tilawah oleh salah satu Mahasiswa prodi PAI (Pendidikan Agama Islam) yaitu Ridwan Arifin Shoheh pada pukul 10.07.

Pembacaan Tilawah Al - qur'an

Pada pukul 10.13, acara dilanjutkan dengan Sambutan dari Wakil Dekan 1, Dr. Umasih, M.Hum. beliau mewakili bapak kepada dekan yaitu bapak Muhammad Zid. Setelah sambutan, perwakila dari hikmah majelis alawiyah meminta waktu untuk menjelaskan apa itu hikmah majelis alawiyah dan juga menampilkan video profile nya.

Pukul 10.35, K.H Rusydi sebagai moderator bersama dengan bapak Dr. Abdul Fadil sebagai pembicara materi pertama mulai manaiki panggung. Bapak Dr. Andul Fadil menjelaskan materi tentang “Moderasi Islam di Indonesia, Akar Sejarah, Pengalaman, dan Tantangan Kekinian”. Dimateri ini pembicara menjelaskan tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang awal mula nya berasal dari bangsa Arab khususnya Hadramaut, dikarenakan dulu masyarakat Arab sudah lama menetap di Indonesia dan menyebarkan Agama Islam, lalu mereka kembali ke Hadramaut untuk mengembangkan budaya Indonesia di Hadramaut.

Setelah para ulama dari Hadramaut kembali ke Indonesia, mulai terjadi penyebaran Agama Islam besar – besaran khususnya cara yang paling berpengaruh adalah melalui akulturasi budaya. Budaya – budaya peninggalan nenek moyang terdahuolu, di akulturasi di masukan nilai – nilai ajaran Islam dan cara tersebut sangat amat kreatif. Sehingga pada saat ini, banyak tradisi – tadisi didaerah yang sangat Islami, dikarenakan para ulama terdahulu paham betul bagaimana cara mengumpulkan masyarakat, dan mengenalkan Islam secara efektif.

Materi Pertama

Pemaparan Materi pun selesai, dan dibukalah sesi tanya jawab. Ada seseorang mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa arab yang bertanya mengenai tradisi tahlilan yang dikatakan merupakan tradisi dari akulturasi budaya Agama Hindu terdahalu. Namun hal tersebut dijawab oleh Dr. Abdul Fadil dengan singkat dan jelas, bahwasanya kita harus memahami apa itu tahlilan, tahlil itu kan kalimat “Laa ilaha illallah” dimanapun banyak orang yang melakukan tahlilan, yang menjadi pembeda hanyalah adat nya saja.

Kemudian datanglah pembicara lainnya yaitu para Habaib yang diundang oleh hikmah majelis alawiyah. Yang pertama yaitu pembicara Materi Kedua Habib Alwi bin Ahmad bin Syihabuddin, dan yang kedua yaitu pembiacara Materi Ketiga yang merupakan pengganti dari pembicara utama kita diacara tersebut yaitu Habib Alwi Bin Abdullah Alaydrus, karena pada mulanya pembicara di materi ini adalah Syaikh Sami bin Jamaal Al Kuhaali yang berasal langsung dari Hadtamaut.

Para Pemateri acara Diskusi Ilmiah

Materi kedua pukul 11.00, Habib Alwi bin Ahmad bin Syihabuddin menjelaskan lebih detail mengenai Thariqah Alawiyah. Dikatakan bahwasanya ada lima perkara yang merupakan sifat dari thariqah alawiyah, jika ada orang yang memiliki lima perkara tersebut mereka sudah termasuk dalam Thariqah Alawiyah sadar ataupun tidaknya oeang tersebut. Lima perkara ini adalah Ilmu, Amal, Ikhlas, Khauf, dan Waro. Dikatakan bahwasanya jika Allah mencintai seorang hamba, maka akan dikenalkan hamba tersebut dengan ilmu. Jika orang memiliki ilmu, maka orang tersebut tidak akan menjadi ekstrim. Kemudian dikaitkan oleh amal, ilmu yang dipelajari tidak akan berguna tanpa adanya amal. Karena hasil dari ilmu seseorang adalah saat dia mengerjakan atau meninggalkan ilmu tersebut.

Perkara yang ketiga adalah khauf, yaitu rasa takut kepada Allah. Jika seseorang sudah memiliki sifat khauf, orang tersebut akan lebih menjalankan ibadahnya dengan benar dan meninggalkan hal – hal yang dilarang dikarenakan takut kepada Allah. Sifat khauf ini pun menghantarkan seseorang kepada perkara yang terakhir yaitu waro. Waro itu adalah kehati – hatian akan perkara yang halal dikawatirkan dapat menjadi haram. Sehingga hal – hal yang halal tersebut jika kita khawatir akan menjadi haram, kita meninggalkannya karena sifat waro.

Dilanjutkan oleh pemateri ketiga yaitu Habib Alwi bin Abdullah Alaydrus pada pukul 11.30, pemateri berkata bahwa pada saat ini kita mulai bingung harus belajar dimana dan kepada siapa. Nabi Muhammad SAW dulu sudah pernah mewanti – wanti akan hal tersebut, dan jawabannya adalah satu jalan yang berada ditengah. Thariqah alawiyah ini berjalan ditengah, mengikuti orang – orang terdahulu, orang – orang yang menjauh dari fitnah, dan sangat menjaga diri dari bahaya fitnah. Mereka ini mengucapkan sesuatu dengan benar dan tidak memecah belah. Dan merekapun berusaha untuk menyatukan orang – orang yang masih berucap “Laa ilaha illallah”.

Pada saat ini pun sudah banyak orang yang keluar dari madrsah, dikarenakan adanya kelemahan orang – orang yang mendidik. Saat ini banyak disusupi pemikiran – pemikiran barat dalam pengajaran agama. Sehingga membuat islam saat ini ternodai dengan muslim itu sendiri dengan orang – orang garis keras. Hal ini membuat orang kafir memanfaatkan hal tersebut, mereka merangkul orang – orang garis keras ini agar menodai agama islam. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Karena kini umat islam sudah kurang minatnya dalam membaca. Kita ini adalah umat yang diperintahkan untuk membaca, tetapi kita sendiri yang sudah meninggalkan hal tersebut. Padahal jika kita rajin membaca, maka kita akan tau apa yang dikatakan Rasulullah pada zaman dahulu, yang akan membuat kita pada saat ini tidak akan menodai islam.

Pada dasarnya Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, maupun perdebatan, karena Islam hanya mengajarkan kita untuk saling mencintai. Nabi melarang kita untuk melakukan perdebatan, karena agama islam itu luas, janganlah kita mempersempit hal yang luas itu hanya dengan apa yang ada di akalmu saja. Dan tidak ada paksaan sedikitpun didalam agama ini. Jika agama kita saja seperti itu, mengapa kita harus memaksakan pendapat kita sendiri? Letakkanlah pendapatmu dan hargailah pendapat orang lain, karena hal tersebut lebih baik.

Setelah selesainya materi yang disampaikan oleh ketiga pembicara, kemudian ditutup oleh moderator K.H Rusydi. Acara selanjutnya adalah penyerahan plakat yang diberikan oleh Dr. Andy Hadiyanto kepada para pembicara.

Pemberian Palakat kepada Habib Alwi bin Ahmad Syihabuddin

Pemberian Plakat kepada Habib Alwi bin Abdullah Alaydrus

Pemberian Plakat kepada Dr. Abdul Fadil

Foto bersama para pembicara

Setelah pembagian plakat sudah diberikan, maka selesai pula acara tersebut pada hari ini. Duta Fakultas Ilmu Sosial sebagai Master of Ceremony pun kembali untuk menutup acara tersebut dan membubarkan para peserta.